Review Anatomi -
Fisiologi Sistem Pencernaan
(kesehatan dan Keperawatan)
Zat yang diperlukan oleh tubuh :
1. Air
Air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang
besar karena berfungsi untuk melarutkan zat makanan, mengangkut zat makanan
dari jaringan ke jaringan yang lain, untuk mengangkut zat sampah dari jaringan
ke alat ekskresi serta untuk menjaga stabilitas suhu tubuh.
Air diperoleh dengan langsung melalui minum
dan secara tidak langsung dari buah-buahan atau makanan lain.
2. Protein
Merupakan senyawa organik yang tersusun
atas C, H, O, N, dan kadangkala S, P. Komponen dasar protein adalah
senyawa organik sederhana disebut asam amino, yang meliputi :
- asam amino esensial (utama) : asam
amino yang harus ada dan didapatkan dari luar tubuh manusia karena tubuh tidak
mampu mensintesisnya, meliputi 10 macam, yaitu :
-
lisin
- isoleusin
-
triptofan
- treonin
-
histidin
- metionon
-
feneilalanin
- valin
-
leusin
- arginin
- asam amino nonesensial : asam amino
yang dapat disintesis oleh tubuh sendiri
meliputi :
- alanin
- sistein
-
glisin
- prolin
-
treosin
- dll
Sumber protein :
- hewani : udang kering (62,4%), ikan
asin kering (42%), sarang burung (37,5%), teri kering (33,4%), keju (22,5%),
udang segar (21%), bandeng (20%), hati sapi (19,7%), daging sapi (18,3%),
daging kerbau (18,7%), daging ayam (18,2%), daging kambing (16,6%)
- nabati : kedelai (34,9%), kwaci
(30,6%), kacang tanah (25,3%), biji kara benguk (24%), kacang tolo (22,9%),
kacang hijau (22,2%), biji jambu mete (21,2%), tempe kedelai murni (18,3%)
Fungsi protein bagi tubuh manusia, yaitu :
- membangun sel-sel yang rusak
- membentuk zat pengatur seperti enzim dan
hormon
- membentuk zat kebal atau antibodi
- bahan membentuk senyawa asam amino lainnya
- sumber energi, 1 gr mengahsilkan 4,1 kalori
- menjaga keseimbagan asam basa dalam darah
Bila tubuh seseorang mengalami kekurangan
protein yang berkepanjangan maka akan dapat menyebabkan seseorang menderita
penyakit busung lapar (hongeroedem) dan kwashiorkor.
3. Lemak
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas
C, H, O. Komponennya adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
- asam lemak jenuh : berujud padat dan
bersama gliserin dapat disintesis sendiri oleh tubuh.
- asam lemak tidak jenuh : berujud
cair dan tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari
luar.
Sumber lemak :
- hewani : minyak ikan (100%), kuning
telur ayam (31, 9%), daging itik (28,6%), belut (27%), daging ayam (25%, keju.
- nabati : minyak kelapa sawit (100%),
minyak kacang tanah (100%), minyak kenari (66%), kemiri (63%), wijen (51,1%),
biji jambu mete (49,6%), biji kacang tanah (42,8%), kwaci (42,1%), serbuk
coklat (23,8%), kedelai (18,1%), advokat.
Fungsi :
- penghasil energi atau kalor, 1 gr
menghasilkan 9,3 kalori
- pelarut vitamin A, D, E dan K
- pelindung alat-alat tubuh
- pelindung tubuh dari suhu rendah
- membangun bagian sel tertentu
4. Karbohidrat
(zat tepung)
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas
C, H, O.
Berdasar gugus gula penyusunnya karbohidrat
dibedakan :
- karbohidrat sederhana : karbohidrat
yang tersusun atas sedikit gugusan gula, yaitu :
* monosakarida : karbohidarat yang
tersusun satu gugusan gula.
Contoh : glukosa, galaktosa, fruktosa.
* disakarida : karbohidrat yang
tersusun atas dua - delapan gugusan gula.
Contoh : maltosa (gula emping),
laktosa (gula susu), sukrosa (gula tebu).
- polisakarida : karbohidrat yang
tersusun atar lebih dari 10 gugusan gula.
Contoh : amilum (pati), selulosa
dan gliokogen (gula otot)
Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi
utama bagi tubuh kita. Penggunaan energi sehari-hari untuk keperluan
metabolisme rutin bagi tubuh yang berat 50 kg adalah 1500 kalori.
Karbohidrat dalam tubuh disimpan dalam hati
(108 gr), otot (245 gr) (keduanya berbentuk glikogen), darah (17 gr) berupa
glukosa atau gula darah.
Sumber karbohidrat adalah tumbuh-tumbuhan.
5. Vitamin
Merupakan senyawa organik sebagai pelengkap
makanan yang diperlukan untuk kehidupan, kesehatan dan pertumbuhan dan tidak
berfungsi dalam penciptaan energi. Vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga harus didatangkan dari luar tubuh. Kekurangan vitamin akan mengalami
penyakit defisiensi (avitaminosis), sedang kelebihan vitamin menyebabkan
penyakit hipervitaminosis.
Vitamin dikelompokkan :
a. Vitamin larut dalam air,
meliputi vitamin B dan C
- Vit. B1 (thiamin/ aneurin/
anti beri-beri)
Fungsi :
* untuk metabolisme karbohidrat
* mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam
usus
* mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh
Sumber
* hewani : jantung, otak, susu, kuning telur
* nabati : beras merah, katul, gandum,
wortel, kacang hijau
Akibat kekurangan :
Menyebabkan bei-beri, gangguan metabolisme
karbohidrat pada susunan syaraf pusat dan jantung, menyebabkan transpor cairan
tubuh terhambat.
- Vit. B2 (riboflavin/
laktoflavin)
Fungsi :
* memindahkan rangsangan sinar ke syaraf mata
* sebagai enzim dalam proses oksidasi di dalam
sel-sel
* memelihara jaringan terutama kulit di
sekitar mulut
Sumber :
Ragi, hati, ginjal, jantung dan otak
Akibat kekurangan :
Pengelihatan mata menjadi kabur,
keilisis (luka di sudut mulut/ bibir yang kemerahan mengelupas), proses
pertumbuhan terganggu.
- Vit. B7 atau asam
nikotinat (niasin/ asam nikotin)
Fungsi :
* untuk proses pertumbuhan dan pembelahan
* untuk proses perombakan karbohidrat
* mencegah penyakit palagra
Sumber :
Susu, hati, kol, ragi, kedelai,
bayam
Akibat kekurangan :
Palagra, yaitu penyakit dengan
gejala dermatitis, diare dan dimensia (pelupa dan letih)
- Vit. B6 (piridoksin/ adermin)
Fungsi :
* untuk proses pertumbuhan
* untuk pembentukan sel-sel darah
* merangsang kerja syaraf
Sumber :
Daging, hati, ikan , sayuran
Akibat kekurangan :
Menimbulkan gejala palagra,
anemia, menim-bulkan obstipasi (sukar buang air besar)
- Vit. B3 atau B5
(asam pantotenat)
Sumber :
Hati, daging, ragi dan beras
Akibat kekurangan :
Menyebabkan gejala dermatitis.
- Vit. B4 atau Vit.
H (biotin)
Kekurangan biotin menimbulkan gejala seperti
palagra dan gangguan kulit (dermatitis).
Sumber :
Ragi, kentang, hati, ginjal
sayuran, buah-buahan
- Asam paraaminobenzoat (PABA)
Fungsi :
Untuk mencegah timbulnya uban rambut dan
rontoknya rambut.
Sumber :
Ragi, hati
- Kolin
Kekurangan kolin mengakibatkan
penimbunan lemak disekitar hati dan gangguan kulit/ ginjal.
Sumber :
Hati, beras
- Vit. B11 (asam folin atau
asam folium)
Fungsi :
Untuk pertumbuhan sel darah
merah dan anti pernisiosa
Kekeurangan dapat menimbulkan
anemia pernisiosa (gejala anemia akut)
- Vit. B12 (sianokobalamin)
Dikenal sebagai vitamin anti
pernisiosa yang sangat efektif
Sember :
hati
- Vit. C (asam askorbinat/ askorbat)
Fungsi :
* mengaktifkan perombakan protein dan lemak
* penting dalam oksidasi dan dehidrasi dalam
sel
* penting dalam pembentukan trombosit
* penting dalam pembentukan serat kolagen
yang merupakan komponen jaringan ikat
* mempengaruhi kerja anak ginjal
Akibat kekurangan :
Menimbulkan pendarahan dalam,
yaitu perdarahan dalam sumsum tulang dan kerusakan tulang. Gejala ini ditandai
dengan adanya perdarahan gusi.
Kelebihan :
Vitamin ini akan dikeluarkan
dari tubuh melelui urine
Sumber :
Buah-buahan segar, sayuran, hati
dan ginjal
b. Vitamin larut dalam lemak
(minyak), meliputi vitamin A, D, E, K
- Vit. A (aseroftol/ retinol)
Fungsi :
* untuk pertumbuhan sel epitel
* untuk proses oksidasi dalam tubuh
* mengatur kepekaan rangsangan sinar pada
syaraf mata
Akibat kekurangan :
* rabun senja (hemeralopi)
* kerusakan epitil kulit
* kerusakan kornea mata
* perdarahan selaput lendir usus, ginjal dan
paru-paru
Sumber :
Sayuran hijau dan buah berwarna
kuning kemerah-an, susu, telur dan minyak ikan
- Vit. D (antirachitis/ kalsiferol)
Fungsi :
* mengatur kadar kapur dan fospor dalam darah
dengan kelenjar gondok (parathormon)
* mempengaruhi proses pembentukan tulang
(osifikasi)
* memperbesar penyerapan kapur dan fospor
dari usus
* mempengaruhi kerja kelenjar hormon
Akibat kekurangan :
* penyakit rakitis dan gangguan tulang
* gangguan pada metabolisme zat kapur dan
fospor
Sumber :
Minyak ikan, mentega, susu,
kuning telur, ragi. Provitamin D yang ada di bawah kulit diubah menjadi vitamin
D dengan bantuan bantuan sinar ultraviolet
- Vit. E (tokoferol)
Fungsi :
* mencegah perdarahan pada wanita hamil dan
mencegah keguguran
* sebagai kofaktor dari sitokrom
* menambah kesuburan (fertilitas)
Sumber :
Kecambah (taoge), susu, lemak,
keuning telur, daging, hati dan ginjal
- Vit. K (menadion/ anti hemoragia/ anti
perdarahan)
Fungsi :
* membentuk protombin, yang berperan dalam
pembekuan darah
Sumber :
Vitamin K dibuat dalam usus
tebal (colon) oleh bacteri pengurai, yaitu Escerchia coli. Vitamin ini
hanya dapat diserap bila bersama-sama dengan empedu.
Vitamin ini merupakan kelompok
vitamin yang terdiri dari vitamin K1 ( filokinon), vitamin K2
( filokinon) dan vitamin K3 (menadion)
6. Garam mineral
Seperti vitamin garam mineral dipelukan tubuh
dalam jumlah sedikit dan juga tidak mengalami proses pencernaan, meliputi :
- Zat kapur (Ca)
Fungsi :
* sebagai pembentuk matriks tulang yang
pembentukan-nya dipengaruhi oleh vitamin D
* mempengaruhi penerimaan rangasangan pada
otot dan syaraf
* membantu proses penggumpalan darah, yaitu
dalam pembentukan trombin dari protombin.
Akibat kekurangan :
* kejang
* pertumbuhan tulang tidak sempurna
* bila terjadi luka, darah sukar membeku
Sumber : Susu, mentega, telur, buah,
kacang-kacangan
- Phospor (P)
Fungsi :
* sebagai bahan pembentuk matriks tulang
* sebagai bahan membentuk fosfatid, yaitu
yang penting dalam plasma darah
* mempengaruhi proses perombakan dan
pembentukan zat
* membantu proses kontraksi otot
* membantu proses pembelahan inti sel
Sumber : Ikan, kacang-kacangan dan jagung
- Zat besi (Fe)
Fungsi :
* sebagai komponen pembentuk Hb
* sebagai komponen dalam sitokrom, yaitu zat
penting dalam pernafasan
* mencegah anemia
Sumber :
Hewani : hati, ginjal,
susu, kuning telur, daging
Nabati : bayam, daun
singkong, kacang-kacangan, kangkung
- Flour (F)
Fungsi :
* menguatkan gigi
Sumber : Susu, otak, kuning telur
- Natrium (Na) dan Klor
Fungsi :
Kedua zat ini diperlukan dalam pembentukan
asam klorida dalam lambung.
Setiap hari kitra memerlukan
natrium dan klor sekitar 15 – 20 gr.
- Kalium (K)
Fungsi :
* untuk kontraksi otot
* berperan dalam transmisi impuls syaraf
- Yodium (I)
Fungsi :
* pembentukan hormon tiroksin pada kelenjar
gondok (tiroid)
Kekurangan :
* menimbulkan pembengkakan pada kelenjar
gondok
Enzim pencernaan
Enzim adalah bikatalisator, artinya senyawa
organik yang dapat mempercepat reaksi kimia tetapi zat itu sendiri tidak ikut
bereaksi. Proses reaksi kimia di dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh zat
tersebut. Hal ini terbukti bahwa banyak reaksi kimia yang dapat berlangsung di
dalam tubuh, tetapi bila direaksikan di luar tubuh tidak dapat bereaksi.
Enzim adalah zat yang tersusun atas protein.
Sifat enzim :
- kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan pH
- sebagai biokatalisator
- hanya dapat bekerja pada suatu zat tertentu
- bekerja secara khas dan diberi nama menurut
senyawa atau zat yang mempengaruhinya
- hanya sedikit diperlukan
- enzim merupakan suatu koloid
Zat makanan yang
mengganggu kesehatan :
1. Zat pewarna
Merupakan bahan
tambahan yang digunakan untuk mewarnai makanan. Contoh karamel (coklat),
erythrosim (merah), brilliant blue (biru), tartrazine (kuning), fast green
(hijau).
Zat warna tekstil
dan kulit yang digunakan untuk mewarnai makanan akan berbahaya bagi kesehatan,
karena mengandung residu logam berat.
Penggunaan zat warna
racun secara berlebihan akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat merusak
jaringan atau organ tubuh seperti hati dan ginjal.
2. Zat pengawet
Merupakan bahan
kimia yang dapat mencegah serangan seperti bacteri dan kapang, sehingga makanan
menjadi tahan lama. Contoh asam sorbat, asam propinat, asam benzoat, asam
asetat, sulfit (sulfir fioksida).
Natrium nitrit
sebagai pengawet dan mempertahankan warna daging/ ikan akan membahayakan,
karena nitrit berkaitan dengan asam amino atau amida dapat membentuk nitrosamin
yang bersifat toksit (racun). Nitrosiamin dapat menimbulkan kanker pada ternak.
3. Zat pemanis buatan
Merupakan zat yang
dapat memberikan rasa manis. Kalori yang dihasilkan lebih rendah dari gula.
Contoh siklamat dan sakarin.
Penggunaan 5%
sakarin dalam makanan tikus merangsang tumor di kandung kemih. Hasil
metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan senyawa karsinogenik.
Pembuangan sikloheksamin melalui urine merangsang tumor kandung kemih tikus.
4. Zat penyedap rasa
Merupakan bahan
tambahan yang dapat menyedapkan rasa. Contoh mono sodium glutamat (MSG) atau
bumbu masak. Penggunaan ini harus secukupnya.
5. Zat lain
- kolesterol, pada makanan
yang berasal dari hewan, dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan
menyebabkan penyakit jantung koroner
- muskarin, pada cendawan
- HCN, pada singkong
- pakirizida, pada biji
bengkoang dapat menyebabkan kelumpuha organ pernafasan
- asam jengkolat, pada
jengkol dapat menyebabkan kristal asam jengkolat yang menyumbat saluran urine
Rumus gigi sulung (dens desiden) :
P2
|
C1
|
I2
|
I2
|
C1
|
P2
|
P2
|
C1
|
I2
|
I2
|
C1
|
P2
|
Rumus gigi tetap
(dens permanens) :
M3
|
P2
|
C1
|
I2
|
I2
|
C1
|
P2
|
M3
|
M3
|
P2
|
C1
|
I2
|
I2
|
C1
|
P2
|
M3
|
M : molare (geraham belakang)
P : prae molare (geraham depan)
C : caninus (gigi taring)
I : dens insisivus (gigi
seri)
Kentang
Dalam buku 50 Ways to Relieve Heartburn, Reflux, and Ulcers, M. Sara Rosenthal menyarankan penderita sakit maag untuk rajin mengonsumsi kentang. Kentang adalah sumber karbohidrat yang baik sehinga mampu memberikan rasa kenyang cukup lama. Bubur kentang atau jus kentang yang bersifat alkali di pagi hari juga bermanfaat untuk menetralisir asam lambung sebelum Anda menyantap makanan lain.
Dalam buku 50 Ways to Relieve Heartburn, Reflux, and Ulcers, M. Sara Rosenthal menyarankan penderita sakit maag untuk rajin mengonsumsi kentang. Kentang adalah sumber karbohidrat yang baik sehinga mampu memberikan rasa kenyang cukup lama. Bubur kentang atau jus kentang yang bersifat alkali di pagi hari juga bermanfaat untuk menetralisir asam lambung sebelum Anda menyantap makanan lain.
Pisang Masak
Jenis buah-buahan yang mengandung kalium
seperti pisang, melon, pepaya, dan tomat, baik dikonsumsi karena kandungan
kaliumnya berperan dalam menyeimbangkan PH atau derajat keasaman di dalam
lambung. Pisang juga bisa mendatangkan perasaan kenyang sehingga amat baik
dikonsumsi di antara waktu makan. Selain itu, pisang kaya potasium yang mampu
menormalkan peningkatan tekanan darah akibat serangan stres.
Brokoli
Brokoli merupakan sumber kalium dan zat sulfur
yang baik. Sulfur merupakan prekursor glutation yang berperan sebagai proteksi
antioksidan terhadap lapisan dalam kulit lambung. Brokoli juga kaya akan
vitamin C yang baik untuk memelihara stamina tubuh. Makanan lain yang
mengandung sulfur adalah bawang merah dan bawang putih.
Bubur Ayam
Bila Anda adalah penderita sakit maag akut,
mengonsumsi makanan lunak yang mudah dicerna seperti bubur ayam amat berperan
untuk mencegah dan meringankan serangan rasa sakit. Menyantap bubur ayam di
kala sarapan juga baik sebagai suntikan energi sebelum beraktivitas seharian.
Sebaiknya tidak menyantap bubur ayam disertai sate jeroan yang sulit dicerna.
Sebagai ‘dressing’,
Anda boleh menambahkan telur rebus, kecap, dan sedikit kerupuk.
Lidah Buaya
Konsumsi lidah buaya bermanfaat untuk
meredakan panas dalam dan mempercepat penyembuhan luka. Lidah buaya juga
mengandung saponin yang mempunyai kemampuan membunuh kuman. Serta senyawa
antrakuinon dan kuinon, sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit dan
merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Kandungan mukopolisakarida di dalam
lidah buaya juga berguna untuk memulihkan radang, termasuk radang pada saluran
pencernaan dan arthritis.
Kol
Meski banyak penderita maag yang menjauhi kol
karena mengandung gas, sebenarnya justru banyak ahli kesehatan yang
memanfaatkan kol untuk mengatasi penyakit maag. Menurut Dr Michael T. Murray,
ahli naturopati dari Bellevue Washington, Amerika Serikat, kol mengandung asam
amino glutamin yang dapat meningkatkan aliran darah ke perut, memberikan
nutrisi bagi sel dalam lambung, membantu melindungi lapisan perut, serta
mengobati luka pada saluran pencernaan. Konsultasikan dengan dokter Anda.
Permen Karet
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengunyah
permen karet low sugar
setelah makan, dapat membantu menurunkan keasaman lambung. Menurut Dr. David C.
Metz, guru besar pengobatan divisi gastroenterologi University of Pennsylvania
Health System di Philadelphia, aktivitas mengunyah bisa merangsang produksi air
liur yang bersifat basa sehingga mampu mentralisir asam. Selain menetralisir
asam lambung, bertambahnya produksi air liur juga bisa meningkatkan upaya
pembersihan lambung.
Akibat dari kontraksi otot lambung makanan
akan teraduk sehingga menyebabkan makanan berbentuk seperti bubur disebut chime/kimus.
Bagian dalam dari dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, sedang bagian
fundus & korpus menghasilkan getah
lambung.
Dinding lambung dapat menghasilkan hormon gastrin dan mengandung kelenjar getah lambung. Hormon
gastrin berguna untuk merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar getah lambung
dapat menghasilkan HCl, pepsinogen dan renin.
Fungsi HCl :
- menyebabkan lingkungan asam (pH 1 – 3)
sehingga dapat membunuh kuman penyakit
yang masuk bersama makanan
- mengaktifkan getah lambung yang mengandung pepsinogen, yang oleh HCl diaktifkan
menjadi pepsin yang berfungsi
memecah protein menjadi pepton
- membantu membuka menutup sfingter yang
terdapat di antara pilorus dengan usus 12 jari (duodenum)
- merangsang kelenjar dinding sel usus untuk
menghasilkan sekretin (hormon
yang merangsang pengeluaran getah pankreas) dan kolesitokinin (hormon yang merangsang pengeluaran empedu)
Lambung juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi untuk
menggumpalkan kasein dalam susu.
Rangsang
Vagus à
meningkatkan sekresi Gastrin -à
keluar lah hormone gastrin & peptide.
è Serat-serat
vagus yg lain à
mengeluarkan asetilkolin yg
Bekerja pada korpus & fundus lambung
sehingga meningkatkan sekresi asam lambung & pepsin.
n Asam lambung yang bersentuhan dengan mukosa usus menyebabkan
dikeluarkannya horrnon lain, yaitu sekretin, dan jumlah yang dikeluarkan
sebanding dengan jumlah asam yang mengalir melalui duodenum. Sekretin
merangsang sekresi getah yang mengandung bikarbonat dan pankreas, merangsang
sekresi empedu dari hati, dan memperbesar kerja CCK. (Price & Wilson, 2006,
Patofisiologi, hal : 440)
Hormon Pankreas
Hormon
|
Penghasil
|
Struktur
|
Sasaran
|
Aksi
|
Insulin
|
Sel
alfa
|
protein
|
Hati,otot lurik,jar.lemak
|
Kadar Gula drh
Simpanan glikogen di hati
|
Glukagon
|
Sel
beta
|
polipeptida
|
Hati,otot lurik,jar.lemak
|
Kadar Gula drh
Simpanan glikogen di hati
|
Somatostatin
|
Sel delta
|
peptida
|
Sel alfa & sel beta system pencernaan
|
Sekresi insulin & glucagon,menghambat pencernaan & penyerapan
nutrien
|
Pankreopeptida
|
Sel F
|
|
|
Membantu dlm proses pencernaan mknan
terutama protein.
|
Gall Bladder/Kantung empedu
sekresi
getah empedu oleh hati : 500 – 1000 cc/hari
Fungsi
kandung empedu
1.
Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya
dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan
elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Untuk membuang limbah tubuh tertentu
(terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol)
serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak.
2. Garam
empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin
yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah
merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang
ke dalam empedu.
Berbagai
protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam
empedu.
Proses
pembentukkan empedu
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory
dan sebagian adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke
dalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu yang berkonjugasi
dengan glisin atau taurin suatu derifat/turunan dari sistin, mempunyai peranan
sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak menjadi
suspensi dari lemak dengan diameter ± 1mm dan absorpsi dari lemak, tergantung
dari system pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung dengan
lemak dan membentuk Micelles (Bentuk micelles ( agregat dari asam lemak,
kolesterol, dan monogliserida ) yang dihasilkannya membuat lemak dapat larut
dalam air), kompleks yang larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudah
terserap dalam sistem pencernaan
(efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas
permukaan yang lebar sehingga kerja enzim lipase dari pankreas yang
penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut
dalam empedu karena adanya garam-garam empedu dan lesitin.
Usus Halus
n Getah usus berwarna kuning jernih; pH 7,6
n Lapisan penampang usus halus :
1 Lap. Serosa
2. Mus. Longitudinal
3. Mus. Sirkular
4. Sub. Mukosa
5.Mukosa
6. Mus. Mukosa
Pengaturan Fungsi Motilitas :
1.
Fungsi otonom otot polos (melalui aktivitas
listrik sebesar – 45 s.d – 65 milivolt = gel. Paku,hiperolarisasi – 60 s.d – 70
mv,Gel. Lambat – 50 mv krn Na + keluar dari sel pemacu)
2.
Pleksus syaraf intrinsic
a. Pleksus
mientrikus(aurbach) terletak di Mus. Longitudinal & sirkular
b. Pleksus
sub mukosa (miessner) terletak di sub mukosa
Pleksus syaraf intrinsic mempengaruhi :
a. Motilitas
pencernaan
b. Sekresi
getah pencernaan
c. Sekresi
hormone pencernaan
3.
Syaraf ekstrinsik (syaraf simpatis àMenurunkan peristaltic usus , syaraf parasimpatis à meningkatkan peritaltik usus)
4.
Hormon sal. Pencernaan
Di dlm mukosa sal. Pencernaan terdpt kelenjar
endokrin yg manghasilkan hormon2x:
a. Gastrin
(gastrin & kolesistokinin = CCK)
b. Sekretin
(sekretin,glucagon,glisentin = GLI,VIP & Gastric Inhibitory Polypeptide
=GIP)
Kerja
Gastrin,CCK,Sekretin & GIP àmempermudah
penyerapan zat2x makanan.
Usus Besar
n Ph
pada usus besar 8.0 (dlm keadaan basa).
n Kolon mengabsorpsi sekitar 800 ml air per hari,
bandingkan dengan usus halus yang mengabsorpsi sekitar 8.000 ml. Namun
demikian, kapasitas absorpsi usus besar adalah sekitar 1500 hingga 2000
ml/hari. Bila jumlah ini dilampaui (misalnya akibat hantaran cairan berlebihan
dari ileum) akan mengakibatkan diare. Berat akhir feses yang dikeluarkan
perhari sekitar 200 g, dan 80 hingga 90% diantaranya adalah air. Sisanya
terdiri dari residu makanan yang tidak terabsorpsi, bakteri, sel epitel yang
terlepas, dan mineral yang tidak terabsorpsi.
n Bakteri usus besar menyintesis vitamin K (senyawa menakuinon) dan beberapa vitamin B.
Pembusukan oleh bakteri dari sisa protein menjadi asam amino dan zat yang lebih
sederhana seperti peptida, indol, skatol, fenol, dan asam lemak. Bila
asam lemak dan HCI dinetralisasi oleh bikarbonat, akan dihasilkan
karbondioksida (C02). Pembentukan berbagai gas seperti NH3, CO2. l-l, H2S dan
CH4 membantu pembentukan gas (flatus)
dalam kolon. Beberapa subtansi ini dikeluarkan dalam feses, sedangkan zat lain
diabsorpsi dan diangkut ke hati untuk diubah menjadi senyawa yang kurang toksik
dan diekskresikan melalui urine.
n Dalam
sehari secara normal dihasilkan sekitar 1.000 ml flatus. Kelebihan gas dapat
terjadi pada aerofagia (menelan udara secara berlebihan), dan pada peningkatan
gas dalam lumen usus (biasanya berkaitan dengan jenis makanan yang dimakan).
Makanan yang mudah membentuk gas seperti kacang-kacangan mengandung banyak
karbohidrat yang tidak dapat dicerna.
Vitamin larut-lemak (A, D, E, dan K)
diabsorpsi dalam duodenum dan untuk absorpsi dibutuhkan garam-garam empedu.
Enzim – emzim pada Sistem Pencernaan
Organ
|
Cairan pencerna
|
Reaksi
|
Enzim
|
Kerja kimiawi oleh enzim
|
Mulut
Lambung
Duodenum
Hati
Pankreas
Usus halus
|
Saliva/
ludah
Getah lambung
Empedu
Hati
Getah pankreas
Sakus en-terikus
|
Alkali
Asam
Alkali
Alkali
Alkali
|
Ptialin
lisozim
Renin
Pepsin
Lipase gastrik
Tripsin
Amilase
Lipase
Enterokinase
Lipase usus
Erepsin
Laktase,
Maltase, sakarase
|
mengubah hidrat Arang/karbohidarat menjadi Maltose, enzim
Maltose menjadi glukosa.
memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung.
enzim yang mengentalkan susu, ditemukan di dalam
cairan lambung bayi manusia (sebelum pembentukan pepsin).
memecah protein
menghasilkan sedikit hidrolisa lemak
Garam
empedu menyebabkan meningkatnya
kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga
membantu penyerapannya dari usus. Tetapi akan
direabsorpsi dalam ileum terminalis dan masuk kembali ke hati. Siklus ini
disebut sebagai sirkulasi enterohepatik garam empedu
Enzim glikogenik
glukosa menjadi glikogen
mencerna protein
menjadi asam amino atau albumin
dan polipeptida.
mencerna hidrat
arang/karbohidrat menjadi disakarida
memecah lemak
mengaktifkan enzim
proteolitik
memecah lemak menjadi
gliserin dan asam lemak. Absorpsi. Gliserin dan asam lemak oleh lakteal
disalurkan ke duktus masuk ke aliran darah, kemudian di alirkan ke setiap
jaringan tubuh.
Menyederhanakan protein menjadi asam amino.
1. Laktase mengubah
laktase menjadi monosakarida
2. Maltosa mengubah maltosa menjadi monosakarida
3. Sukrosa mengubah
sukrosa menjadi monosakarida
|
No comments:
Post a Comment