Pentingnya Komunikasi Dalam Pelayanan Keperawatan
Manusia sebagai makhluk sosial
tentunya selalu memerlukan orang lain dalam menjalankan dan mengembangkan
kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan terjalin bila setiap individu
melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan kenyamanan serta rasa
aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan orang lain
merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur
terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari
sistem sosial.
Komunikasi yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang sangat penting dalam kehidupan,
baik secara individual maupun kelompok. Komunikasi yang terputus akan
memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau kelompok. Tatanan
klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah satu sistem dari
kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi.
Komunikasi di lingkungan rumah sakit
diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan
ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi
yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal.
Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar
individu yang bekerja Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai
modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada
konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen
internal an konsumen eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan
antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan secara horisontal
ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim multidisplin
termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai
provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen
eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik
secara individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah
sakit.Seringkali hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi
penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi antar individu yang terlibat
dalam sistem tersebut.
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres, pada
umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yang
buruk.Keperawatan yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan
dalam hal ini perawat berperan sebagai provider. Fokus perhatian terhadap
buruknya komunikasi juga terjadi pada tim keperawatan.
Hal ini terjadi
karena beberapa sebab diantaranya adalah:
(1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara
terapeutik saat melakukan intraksi dengan klien.
(2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam
menjalankan komunikasi dua arah secara terapeutik.
(3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan
(kinerja) individual yang berdampak terhadap lemahnya pengembangan kemampuan
diri sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu diupayakan
suatu hubungan interpersonal yang mencerminkan penerapan komunikasi yang lebih
terapeutik. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan permasalahan yang dapat
terjadi pada komunikasi yang dijalin oleh tim keperawatan dengan kliennya.
Modifikasi yang perlu dilakukan oleh tim keperawatan adalah melakukan
pendekatan dengan berlandaskan pada model konseptual sebagai dasar ilmiah dalam
melakukan tindakan keperawatan. Sebagai contoh adalah melakukan komunikasi
dengan menggunakan pendekatan model konseptual proses interpersonal yang
dikembangkan oleh Hildegard E.Peplau.
Analisa dari penulis
Analisis yang saya dapatkan dari dari artikel diatas
adalah:
- Komunikasi
merupakan tingkatan utama yang dapat mengindikasikan berhasilnya kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan di rumah sakit
- Keefektifan
komunikasi terapeutik pada perawat dengan klien
- Hubungan
interpersonal yang mencerminkan penerapan komunikasi dalam kelangsungan
pelayanan.
Unuk penjelasan selanjutnya selanjutnya
Silahkan download di sini clik
No comments:
Post a Comment