Monday, February 11, 2013

Anatomi - Fisiologi Sistem Pencernaan (kesehatan dan Keperawatan)


Review Anatomi  - Fisiologi Sistem Pencernaan
(kesehatan dan Keperawatan)




Zat yang diperlukan oleh tubuh  :
1.  Air
Air dalam tubuh diperlukan dalam jumlah yang besar karena berfungsi untuk melarutkan zat makanan, mengangkut zat makanan dari jaringan ke jaringan yang lain, untuk mengangkut zat sampah dari jaringan ke alat ekskresi serta untuk menjaga stabilitas suhu tubuh.
Air diperoleh dengan langsung melalui minum dan secara tidak langsung dari buah-buahan atau makanan lain.

2.  Protein
Merupakan senyawa organik yang  tersusun atas  C, H, O, N, dan kadangkala S, P. Komponen dasar protein adalah senyawa organik sederhana disebut asam amino, yang meliputi :
- asam amino esensial (utama) : asam amino yang harus ada dan didapatkan dari luar tubuh manusia karena tubuh tidak mampu mensintesisnya, meliputi 10 macam, yaitu :
           -  lisin                                      -  isoleusin
           -  triptofan                              -  treonin
           -  histidin                                 -  metionon
           -  feneilalanin                           -  valin
           -  leusin                                   -  arginin
- asam amino nonesensial : asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh sendiri
 meliputi :
           -  alanin                                   -  sistein
           -  glisin                                    -  prolin
           -  treosin                                  -  dll

Sumber protein :
- hewani : udang kering (62,4%), ikan asin kering (42%), sarang burung (37,5%), teri kering (33,4%), keju (22,5%), udang segar (21%), bandeng (20%), hati sapi (19,7%), daging sapi (18,3%), daging kerbau (18,7%), daging ayam (18,2%), daging kambing (16,6%)
- nabati : kedelai (34,9%), kwaci (30,6%), kacang tanah (25,3%), biji kara benguk (24%), kacang tolo (22,9%), kacang hijau (22,2%), biji jambu mete (21,2%), tempe kedelai murni (18,3%)

Fungsi protein bagi tubuh manusia, yaitu :
- membangun sel-sel yang rusak
- membentuk zat pengatur seperti enzim dan hormon
- membentuk zat kebal atau antibodi
- bahan membentuk senyawa asam amino lainnya
- sumber energi, 1 gr mengahsilkan 4,1 kalori
- menjaga keseimbagan asam basa dalam darah
Bila tubuh seseorang mengalami kekurangan protein yang berkepanjangan maka akan dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit busung lapar (hongeroedem) dan kwashiorkor.

3.  Lemak
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O. Komponennya adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
- asam lemak jenuh : berujud padat dan bersama gliserin dapat disintesis sendiri oleh tubuh.
- asam lemak tidak jenuh : berujud cair dan tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.

Sumber lemak :
- hewani : minyak ikan (100%), kuning telur ayam (31, 9%), daging itik (28,6%), belut (27%), daging ayam (25%, keju.
- nabati : minyak kelapa sawit (100%), minyak kacang tanah (100%), minyak kenari (66%), kemiri (63%), wijen (51,1%), biji jambu mete (49,6%), biji kacang tanah (42,8%), kwaci (42,1%), serbuk coklat (23,8%), kedelai (18,1%), advokat.
Fungsi :
- penghasil energi atau kalor, 1 gr  menghasilkan 9,3 kalori
- pelarut vitamin A, D, E dan K
- pelindung alat-alat tubuh
- pelindung tubuh dari suhu rendah
- membangun bagian sel tertentu


4.  Karbohidrat (zat tepung)
Merupakan senyawa organik yang tersusun atas C, H, O.
Berdasar gugus gula penyusunnya karbohidrat dibedakan :
- karbohidrat sederhana : karbohidrat yang tersusun atas sedikit gugusan gula, yaitu :
* monosakarida : karbohidarat yang tersusun satu gugusan gula.
Contoh : glukosa, galaktosa, fruktosa.
* disakarida : karbohidrat yang tersusun atas dua - delapan gugusan gula.
   Contoh : maltosa (gula emping), laktosa (gula susu), sukrosa (gula tebu).
- polisakarida : karbohidrat yang tersusun atar lebih dari 10 gugusan gula.
   Contoh : amilum (pati), selulosa dan gliokogen (gula otot)
Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita. Penggunaan energi sehari-hari untuk keperluan metabolisme rutin bagi tubuh yang berat 50 kg adalah 1500 kalori.
Karbohidrat dalam tubuh disimpan dalam hati (108 gr), otot (245 gr) (keduanya berbentuk glikogen), darah (17 gr) berupa glukosa atau gula darah.
Sumber karbohidrat adalah tumbuh-tumbuhan.                

5.  Vitamin
Merupakan senyawa organik sebagai pelengkap makanan yang diperlukan untuk kehidupan, kesehatan dan pertumbuhan dan tidak berfungsi dalam penciptaan energi. Vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus didatangkan dari luar tubuh. Kekurangan vitamin akan mengalami penyakit defisiensi (avitaminosis), sedang kelebihan vitamin menyebabkan penyakit hipervitaminosis.

Vitamin dikelompokkan :
a.   Vitamin larut dalam air, meliputi vitamin B dan C

- Vit. B1 (thiamin/ aneurin/ anti beri-beri)
Fungsi :
* untuk metabolisme karbohidrat
* mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam usus
* mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh
Sumber
* hewani : jantung, otak, susu, kuning telur
* nabati : beras merah, katul, gandum, wortel, kacang hijau
Akibat kekurangan :
Menyebabkan bei-beri, gangguan metabolisme karbohidrat pada susunan syaraf pusat dan jantung, menyebabkan transpor cairan tubuh terhambat.

- Vit. B2 (riboflavin/ laktoflavin)
Fungsi :
* memindahkan rangsangan sinar ke syaraf mata
* sebagai enzim dalam proses oksidasi di dalam sel-sel
* memelihara jaringan terutama kulit di sekitar mulut
Sumber :
Ragi, hati, ginjal, jantung dan otak
Akibat kekurangan :
   Pengelihatan mata menjadi kabur, keilisis (luka di sudut mulut/ bibir yang kemerahan mengelupas), proses pertumbuhan terganggu.

- Vit. B7  atau asam nikotinat (niasin/ asam nikotin)
Fungsi :
* untuk proses pertumbuhan dan pembelahan
* untuk proses perombakan karbohidrat
* mencegah penyakit palagra
Sumber :
   Susu, hati, kol, ragi, kedelai, bayam
Akibat kekurangan :
   Palagra, yaitu penyakit dengan gejala dermatitis, diare dan dimensia (pelupa dan letih)

- Vit. B6 (piridoksin/ adermin)
Fungsi :
* untuk proses pertumbuhan
* untuk pembentukan sel-sel darah
* merangsang kerja syaraf
Sumber :
   Daging, hati, ikan , sayuran
Akibat kekurangan :
   Menimbulkan gejala palagra, anemia, menim-bulkan obstipasi (sukar buang air besar)

- Vit. B3 atau B5  (asam pantotenat)
Sumber :
   Hati, daging, ragi dan beras
Akibat kekurangan :
   Menyebabkan gejala dermatitis.
- Vit. B4  atau  Vit. H (biotin)
Kekurangan biotin menimbulkan gejala seperti palagra dan gangguan kulit (dermatitis).
Sumber :
   Ragi, kentang, hati, ginjal sayuran, buah-buahan

- Asam paraaminobenzoat (PABA)
Fungsi :
Untuk mencegah timbulnya uban rambut dan rontoknya rambut.
Sumber :
   Ragi, hati
- Kolin
   Kekurangan kolin mengakibatkan penimbunan lemak disekitar hati dan gangguan kulit/ ginjal.
   Sumber :
     Hati, beras

- Vit. B11 (asam folin atau asam folium)
   Fungsi :
   Untuk pertumbuhan sel darah merah dan anti pernisiosa
   Kekeurangan dapat menimbulkan anemia pernisiosa (gejala anemia akut)

- Vit. B12 (sianokobalamin)
   Dikenal sebagai vitamin anti pernisiosa yang sangat efektif
   Sember :
   hati

- Vit. C (asam askorbinat/ askorbat)
Fungsi :
* mengaktifkan perombakan protein dan lemak
* penting dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel
* penting dalam pembentukan trombosit
* penting dalam pembentukan serat kolagen yang merupakan komponen jaringan ikat
* mempengaruhi kerja anak ginjal
Akibat kekurangan :
   Menimbulkan pendarahan dalam, yaitu perdarahan dalam sumsum tulang dan kerusakan tulang. Gejala ini ditandai dengan adanya perdarahan gusi.
Kelebihan :
   Vitamin ini akan dikeluarkan dari tubuh melelui urine
Sumber :
   Buah-buahan segar, sayuran, hati dan ginjal 


b.  Vitamin larut dalam lemak (minyak),  meliputi vitamin A, D, E, K

- Vit. A (aseroftol/ retinol)
Fungsi :
* untuk pertumbuhan sel epitel
* untuk proses oksidasi dalam tubuh
* mengatur kepekaan rangsangan sinar pada syaraf mata
Akibat kekurangan :
* rabun senja (hemeralopi)
* kerusakan epitil kulit
* kerusakan kornea mata
* perdarahan selaput lendir usus, ginjal dan paru-paru
Sumber :
   Sayuran hijau dan buah berwarna kuning kemerah-an, susu, telur dan minyak ikan

- Vit. D (antirachitis/ kalsiferol)
Fungsi :
* mengatur kadar kapur dan fospor dalam darah dengan kelenjar gondok (parathormon)
* mempengaruhi proses pembentukan tulang (osifikasi)
* memperbesar penyerapan kapur dan fospor dari usus
* mempengaruhi kerja kelenjar hormon
Akibat kekurangan :
* penyakit rakitis dan gangguan tulang
* gangguan pada metabolisme zat kapur dan fospor
Sumber :
   Minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi. Provitamin D yang ada di bawah kulit diubah menjadi vitamin D dengan bantuan bantuan sinar ultraviolet

- Vit. E (tokoferol)
Fungsi :
* mencegah perdarahan pada wanita hamil dan mencegah keguguran
* sebagai kofaktor dari sitokrom
* menambah kesuburan (fertilitas)
Sumber :
   Kecambah (taoge), susu, lemak, keuning telur, daging, hati dan ginjal

- Vit. K (menadion/ anti hemoragia/ anti perdarahan)
Fungsi :
* membentuk protombin, yang berperan dalam pembekuan darah
Sumber :
   Vitamin K dibuat dalam usus tebal (colon) oleh bacteri pengurai, yaitu Escerchia coli. Vitamin ini hanya dapat diserap bila bersama-sama dengan empedu.
   Vitamin ini merupakan kelompok vitamin yang terdiri dari vitamin K1 ( filokinon), vitamin K2 ( filokinon) dan vitamin K3 (menadion)

6.  Garam mineral
Seperti vitamin garam mineral dipelukan tubuh dalam jumlah sedikit dan juga tidak mengalami proses pencernaan, meliputi :

- Zat kapur (Ca)
Fungsi :
* sebagai pembentuk matriks tulang yang pembentukan-nya dipengaruhi oleh vitamin D
* mempengaruhi penerimaan rangasangan pada otot dan syaraf
* membantu proses penggumpalan darah, yaitu dalam pembentukan trombin dari protombin.
Akibat kekurangan :
* kejang
* pertumbuhan tulang tidak sempurna
* bila terjadi luka, darah sukar membeku
Sumber : Susu, mentega, telur, buah, kacang-kacangan

- Phospor (P)
Fungsi :
* sebagai bahan pembentuk matriks tulang
* sebagai bahan membentuk fosfatid, yaitu yang penting dalam plasma darah
* mempengaruhi proses perombakan dan pembentukan zat
* membantu proses kontraksi otot
* membantu proses pembelahan inti sel
Sumber : Ikan, kacang-kacangan dan jagung

- Zat besi (Fe)
Fungsi :
* sebagai komponen pembentuk Hb
* sebagai komponen dalam sitokrom, yaitu zat penting dalam pernafasan
* mencegah anemia
Sumber :
   Hewani  : hati, ginjal, susu, kuning telur, daging
   Nabati  :  bayam, daun singkong, kacang-kacangan, kangkung

- Flour (F)
Fungsi :
* menguatkan gigi
Sumber  : Susu, otak, kuning telur

- Natrium (Na) dan Klor
Fungsi :
Kedua zat ini diperlukan dalam pembentukan asam klorida dalam lambung.
   Setiap hari kitra memerlukan natrium dan klor sekitar 15 – 20 gr.

- Kalium (K)
Fungsi :
* untuk kontraksi otot
* berperan dalam transmisi impuls syaraf

- Yodium (I)
Fungsi :
* pembentukan hormon tiroksin pada kelenjar gondok (tiroid)
Kekurangan :
* menimbulkan pembengkakan pada kelenjar gondok


Enzim pencernaan
Enzim adalah bikatalisator, artinya senyawa organik yang dapat mempercepat reaksi kimia tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. Proses reaksi kimia di dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh zat tersebut. Hal ini terbukti bahwa banyak reaksi kimia yang dapat berlangsung di dalam tubuh, tetapi bila direaksikan di luar tubuh tidak dapat bereaksi.
Enzim adalah zat yang tersusun atas protein.
Sifat enzim :
- kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan pH
- sebagai biokatalisator
- hanya dapat bekerja pada suatu zat tertentu
- bekerja secara khas dan diberi nama menurut senyawa atau zat yang mempengaruhinya
- hanya sedikit diperlukan
- enzim merupakan suatu koloid


Zat makanan yang mengganggu kesehatan :
1.  Zat pewarna
     Merupakan bahan tambahan yang digunakan untuk mewarnai makanan. Contoh karamel (coklat), erythrosim (merah), brilliant blue (biru), tartrazine (kuning), fast green (hijau).
     Zat warna tekstil dan kulit yang digunakan untuk mewarnai makanan akan berbahaya bagi kesehatan, karena mengandung residu logam berat.
     Penggunaan zat warna racun secara berlebihan akan terakumulasi dalam tubuh dan dapat merusak jaringan atau organ tubuh seperti hati dan ginjal.
2.  Zat pengawet
     Merupakan bahan kimia yang dapat mencegah serangan seperti bacteri dan kapang, sehingga makanan menjadi tahan lama. Contoh asam sorbat, asam propinat, asam benzoat, asam asetat, sulfit (sulfir fioksida).
     Natrium nitrit sebagai pengawet dan mempertahankan warna daging/ ikan akan membahayakan, karena nitrit berkaitan dengan asam amino atau amida dapat membentuk nitrosamin yang bersifat toksit (racun). Nitrosiamin dapat menimbulkan kanker pada ternak.
3.  Zat pemanis buatan
     Merupakan zat yang dapat memberikan rasa manis. Kalori yang dihasilkan lebih rendah dari gula. Contoh siklamat dan sakarin.
     Penggunaan 5% sakarin dalam makanan tikus merangsang tumor di kandung kemih. Hasil metabolisme siklamat yaitu sikloheksamina merupakan senyawa karsinogenik. Pembuangan sikloheksamin melalui urine merangsang tumor kandung kemih tikus.
4.  Zat penyedap rasa
     Merupakan bahan tambahan yang dapat menyedapkan rasa. Contoh mono sodium glutamat (MSG) atau bumbu masak. Penggunaan ini harus secukupnya.
5.  Zat lain
-  kolesterol, pada makanan yang berasal dari hewan, dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung koroner
-  muskarin, pada cendawan
-  HCN, pada singkong
-  pakirizida, pada biji bengkoang dapat menyebabkan kelumpuha organ pernafasan
-  asam jengkolat, pada jengkol dapat menyebabkan kristal asam jengkolat yang menyumbat saluran urine



Rumus gigi sulung (dens desiden) :
    
P2
C1
I2
I2
C1
P2
P2
C1
I2
I2
C1
P2

     Rumus gigi tetap (dens permanens) :

M3
P2
C1
I2
I2
C1
P2
M3
M3
P2
C1
I2
I2
C1
P2
M3

     M       :  molare (geraham belakang)
P           :  prae molare (geraham depan)
     C        :  caninus (gigi taring)
     I         :  dens insisivus (gigi seri)


    


Kentang
Dalam buku 50 Ways to Relieve Heartburn, Reflux, and Ulcers, M. Sara Rosenthal menyarankan penderita sakit maag untuk rajin mengonsumsi kentang. Kentang adalah sumber karbohidrat yang baik sehinga mampu memberikan rasa kenyang cukup lama. Bubur kentang atau jus kentang yang bersifat alkali di pagi hari juga bermanfaat untuk menetralisir asam lambung sebelum Anda menyantap makanan lain.
Pisang Masak
Jenis buah-buahan yang mengandung kalium seperti pisang, melon, pepaya, dan tomat, baik dikonsumsi karena kandungan kaliumnya berperan dalam menyeimbangkan PH atau derajat keasaman di dalam lambung. Pisang juga bisa mendatangkan perasaan kenyang sehingga amat baik dikonsumsi di antara waktu makan. Selain itu, pisang kaya potasium yang mampu menormalkan peningkatan tekanan darah akibat serangan stres.
Brokoli
Brokoli merupakan sumber kalium dan zat sulfur yang baik. Sulfur merupakan prekursor glutation yang berperan sebagai proteksi antioksidan terhadap lapisan dalam kulit lambung. Brokoli juga kaya akan vitamin C yang baik untuk memelihara stamina tubuh. Makanan lain yang mengandung sulfur adalah bawang merah dan bawang putih.
Bubur Ayam
Bila Anda adalah penderita sakit maag akut, mengonsumsi makanan lunak yang mudah dicerna seperti bubur ayam amat berperan untuk mencegah dan meringankan serangan rasa sakit. Menyantap bubur ayam di kala sarapan juga baik sebagai suntikan energi sebelum beraktivitas seharian. Sebaiknya tidak menyantap bubur ayam disertai sate jeroan yang sulit dicerna. Sebagai ‘dressing’, Anda boleh menambahkan telur rebus, kecap, dan sedikit kerupuk.
Lidah Buaya
Konsumsi lidah buaya bermanfaat untuk meredakan panas dalam dan mempercepat penyembuhan luka. Lidah buaya juga mengandung saponin yang mempunyai kemampuan membunuh kuman. Serta senyawa antrakuinon dan kuinon, sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit dan merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Kandungan mukopolisakarida di dalam lidah buaya juga berguna untuk memulihkan radang, termasuk radang pada saluran pencernaan dan arthritis.
Kol
Meski banyak penderita maag yang menjauhi kol karena mengandung gas, sebenarnya justru banyak ahli kesehatan yang memanfaatkan kol untuk mengatasi penyakit maag. Menurut Dr Michael T. Murray, ahli naturopati dari Bellevue Washington, Amerika Serikat, kol mengandung asam amino glutamin yang dapat meningkatkan aliran darah ke perut, memberikan nutrisi bagi sel dalam lambung, membantu melindungi lapisan perut, serta mengobati luka pada saluran pencernaan. Konsultasikan dengan dokter Anda.
Permen Karet
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet low sugar setelah makan, dapat membantu menurunkan keasaman lambung. Menurut Dr. David C. Metz, guru besar pengobatan divisi gastroenterologi University of Pennsylvania Health System di Philadelphia, aktivitas mengunyah bisa merangsang produksi air liur yang bersifat basa sehingga mampu mentralisir asam. Selain menetralisir asam lambung, bertambahnya produksi air liur juga bisa meningkatkan upaya pembersihan lambung.
Akibat dari kontraksi otot lambung makanan akan teraduk sehingga menyebabkan makanan berbentuk seperti bubur disebut chime/kimus. Bagian dalam dari dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, sedang bagian fundus  & korpus menghasilkan getah lambung.
Dinding lambung dapat menghasilkan hormon gastrin dan mengandung kelenjar getah lambung. Hormon gastrin berguna untuk merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar getah lambung dapat menghasilkan HCl, pepsinogen dan renin.

Fungsi HCl :
- menyebabkan lingkungan asam (pH 1 – 3) sehingga dapat membunuh kuman   penyakit yang masuk bersama makanan
- mengaktifkan getah lambung yang mengandung pepsinogen, yang oleh HCl diaktifkan menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton
- membantu membuka menutup sfingter yang terdapat di antara pilorus dengan usus 12 jari (duodenum)
- merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin (hormon yang merangsang pengeluaran getah pankreas) dan kolesitokinin (hormon yang merangsang pengeluaran empedu)
Lambung juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam susu.


Rangsang  Vagus à meningkatkan sekresi Gastrin -à keluar lah hormone gastrin & peptide.

è Serat-serat vagus yg lain à mengeluarkan asetilkolin yg
Bekerja pada korpus & fundus lambung sehingga meningkatkan sekresi asam lambung & pepsin.
n  Asam lambung yang bersentuhan dengan mukosa usus menyebabkan dikeluarkannya horrnon lain, yaitu sekretin, dan jumlah yang dikeluarkan sebanding dengan jumlah asam yang mengalir melalui duodenum. Sekretin merangsang sekresi getah yang mengandung bikarbonat dan pankreas, merangsang sekresi empedu dari hati, dan memperbesar kerja CCK. (Price & Wilson, 2006, Patofisiologi, hal : 440)


Hormon Pankreas

Hormon
Penghasil
Struktur
Sasaran
Aksi
Insulin
Sel  alfa
protein
Hati,otot lurik,jar.lemak
     Kadar Gula drh
     Simpanan glikogen di hati
Glukagon
Sel  beta
polipeptida
Hati,otot lurik,jar.lemak
     Kadar Gula drh
     Simpanan glikogen di hati
Somatostatin
Sel delta
peptida
Sel alfa & sel beta system pencernaan
     Sekresi insulin & glucagon,menghambat pencernaan & penyerapan nutrien
Pankreopeptida
Sel F


Membantu dlm proses pencernaan mknan terutama protein.

Gall Bladder/Kantung empedu
sekresi getah empedu oleh hati : 500 – 1000 cc/hari
Fungsi kandung empedu
1. Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak.
2. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.
Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.
Proses pembentukkan empedu
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat/turunan dari sistin, mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak menjadi suspensi dari lemak dengan diameter ± 1mm dan absorpsi dari lemak, tergantung dari system pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung dengan lemak dan membentuk Micelles (Bentuk micelles ( agregat dari asam lemak, kolesterol, dan monogliserida ) yang dihasilkannya membuat lemak dapat larut dalam air), kompleks yang larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudah terserap dalam sistem pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja enzim lipase dari pankreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu karena adanya garam-garam empedu dan lesitin.



Usus Halus
n  Getah usus berwarna kuning jernih; pH  7,6
n  Lapisan penampang usus halus :
1 Lap. Serosa
2. Mus. Longitudinal
3. Mus. Sirkular
4. Sub. Mukosa
5.Mukosa
6. Mus. Mukosa



Pengaturan Fungsi Motilitas :
1.    Fungsi otonom otot polos (melalui aktivitas listrik sebesar – 45 s.d – 65 milivolt = gel. Paku,hiperolarisasi – 60 s.d – 70 mv,Gel. Lambat – 50 mv krn Na + keluar dari sel pemacu)
2.    Pleksus syaraf intrinsic
a.    Pleksus mientrikus(aurbach) terletak di Mus. Longitudinal & sirkular
b.    Pleksus sub mukosa (miessner) terletak di sub mukosa

Pleksus syaraf intrinsic mempengaruhi :
a.    Motilitas pencernaan
b.    Sekresi getah pencernaan
c.    Sekresi hormone pencernaan

3.    Syaraf ekstrinsik (syaraf simpatis àMenurunkan peristaltic usus ,  syaraf parasimpatis à meningkatkan peritaltik usus)
4.    Hormon sal. Pencernaan
Di dlm mukosa sal. Pencernaan terdpt kelenjar endokrin yg manghasilkan hormon2x:
a.    Gastrin (gastrin & kolesistokinin = CCK)
b.    Sekretin (sekretin,glucagon,glisentin = GLI,VIP & Gastric Inhibitory Polypeptide =GIP)
Kerja Gastrin,CCK,Sekretin & GIP àmempermudah penyerapan zat2x makanan.
Usus Besar
n  Ph pada usus besar 8.0 (dlm keadaan basa).
n  Kolon mengabsorpsi sekitar 800 ml air per hari, bandingkan dengan usus halus yang mengabsorpsi sekitar 8.000 ml. Namun demikian, kapasitas absorpsi usus besar adalah sekitar 1500 hingga 2000 ml/hari. Bila jumlah ini dilampaui (misalnya akibat hantaran cairan berlebihan dari ileum) akan mengakibatkan diare. Berat akhir feses yang dikeluarkan perhari sekitar 200 g, dan 80 hingga 90% diantaranya adalah air. Sisanya terdiri dari residu makanan yang tidak terabsorpsi, bakteri, sel epitel yang terlepas, dan mineral yang tidak terabsorpsi.
n  Bakteri usus besar menyintesis vitamin K  (senyawa menakuinon) dan beberapa vitamin B. Pembusukan oleh bakteri dari sisa protein menjadi asam amino dan zat yang lebih sederhana seperti peptida, indol, skatol, fenol, dan asam lemak. Bila asam lemak dan HCI dinetralisasi oleh bikarbonat, akan dihasilkan karbondioksida (C02). Pembentukan berbagai gas seperti NH3, CO2. l-l, H2S dan CH4 membantu pembentukan gas (flatus) dalam kolon. Beberapa subtansi ini dikeluarkan dalam feses, sedangkan zat lain diabsorpsi dan diangkut ke hati untuk diubah menjadi senyawa yang kurang toksik dan diekskresikan melalui urine.
n  Dalam sehari secara normal dihasilkan sekitar 1.000 ml flatus. Kelebihan gas dapat terjadi pada aerofagia (menelan udara secara berlebihan), dan pada peningkatan gas dalam lumen usus (biasanya berkaitan dengan jenis makanan yang dimakan). Makanan yang mudah membentuk gas seperti kacang-kacangan mengandung banyak karbohidrat yang tidak dapat dicerna.


Vitamin larut-lemak (A, D, E, dan K) diabsorpsi dalam duodenum dan untuk absorpsi dibutuhkan garam-garam empedu.

Enzim – emzim pada Sistem Pencernaan

Organ
Cairan pencerna

Reaksi

Enzim
Kerja kimiawi oleh enzim

Mulut




Lambung





 Duodenum




Hati


Pankreas



Usus halus

Saliva/
ludah



Getah lambung






Empedu




Hati


Getah pankreas



Sakus en-terikus

Alkali



 Asam










Alkali


Alkali



Alkali

Ptialin

lisozim

 Renin


Pepsin
 Lipase gastrik










Tripsin
Amilase
Lipase  



Enterokinase
Lipase usus


Erepsin
Laktase,
Maltase,  sakarase

mengubah hidrat  Arang/karbohidarat menjadi Maltose, enzim Maltose menjadi glukosa.

memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.


enzim yang  mengentalkan susu, ditemukan di dalam cairan lambung bayi manusia (sebelum pembentukan pepsin).

memecah protein
menghasilkan sedikit hidrolisa lemak




Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Tetapi akan direabsorpsi dalam ileum terminalis dan masuk kembali ke hati. Siklus ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatik garam empedu

Enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen


mencerna protein menjadi asam        amino atau albumin dan polipeptida.
mencerna hidrat arang/karbohidrat menjadi disakarida
memecah lemak


mengaktifkan enzim proteolitik
memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak. Absorpsi. Gliserin dan asam lemak oleh lakteal disalurkan ke duktus masuk ke aliran darah, kemudian di alirkan ke setiap jaringan tubuh.


Menyederhanakan protein menjadi asam amino.
1. Laktase mengubah laktase menjadi monosakarida
2. Maltosa mengubah maltosa menjadi monosakarida
3. Sukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida

 






No comments:

Post a Comment