Saturday, February 16, 2013

Pentingnya Komunikasi Dalam Pelayanan Keperawatan


Pentingnya Komunikasi Dalam Pelayanan Keperawatan



Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan terjalin bila setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan kenyamanan serta rasa aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan orang lain merupakan hasil dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting dalam mewujudkan integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari sistem sosial.
Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok. Komunikasi yang terputus akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau kelompok. Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah satu sistem dari kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi.
 Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal.
Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim multidisplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit.Seringkali hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi antar individu yang terlibat dalam sistem tersebut.

Friday, February 15, 2013

Buku CardioVascular Genomics

Buku CardioVascular Genomics
silahkan download CLik 
ACIkl

Abses paru-paru


Abses paru-paru

Abses paru-paru adalah nekrosis dari paru jaringan dan pembentukan rongga (lebih dari 2 cm) mengandung debris nekrotik atau cairan yang disebabkan oleh mikroba infeksi.
Ini-memenuhi rongga nanah sering disebabkan oleh aspirasi, yang mungkin terjadi selama kesadaran berubah. Alkoholisme adalah kondisi yang paling umum predisposisi abses paru-paru.
Abses paru-paru dianggap utama (60%) ketika hasil dari yang ada paru-paru parenkim proses dan disebut sekunder ketika merumitkan proses lain misalnya vaskular emboli atau berikut pecahnya ekstrapulmoner abses ke dalam paru-paru.
Penyebab
Kondisi berkontribusi untuk abses paru
§  Aspirasi dari orofaringeal atau lambung sekresi
§  Septic emboli
§  Necrotizing tumor : 8% sampai 18% adalah akibat neoplasma di semua kelompok umur, lebih tinggi pada orang tua; primer karsinoma skuamosa dari paru-paru adalah yang paling umum.
Organisme
Dalam pola era pasca-antibiotik frekuensi berubah. Dalam studi yang lebih tua anaerob ditemukan pada sampai dengan 90 kasus% tetapi mereka jauh lebih jarang sekarang.
§  Jamur : Candida , Aspergillus
§  Parasit: Entamoeba histolytica ,
Tanda dan gejala
Timbulnya gejala seringkali bertahap, tetapi dalam necrotizing staphylococcal atau gram negatif pasien pneumonia dapat bacillary akut. Batuk , demam dengan menggigil danberkeringat di malam hari sering hadir. Batuk dapat produktif dengan berbau busuk bernanah dahak (≈ 70%) atau kurang sering dengan darah (yaitu hemoptysis dalam satu kasus ketiga) . individu yang terkena mungkin juga mengeluhkan nyeri dada, sesak napas, kelesuan dan fitur lain dari penyakit kronis.
Pasien umumnya kurus di presentasi. Finger clubbing hadir di satu pertiga dari pasien . pembusukan gigi umum terutama pada pecandu alkohol dan anak-anak. Pada pemeriksaan dada akan ada fitur konsolidasi seperti kusam terlokalisasi pada perkusi , suara nafas bronkial dll
Diagnosis
Patologi citra abses paru-paru.
Dada Xray dan pencitraan lain
Abses sering unilateral dan single yang melibatkan segmen posterior lobus atas dan segmen apikal dari lobus lebih rendah daerah ini gravitasi tergantung saat berbaring. Kehadiran-cairan tingkat udara menyiratkan pecah ke dalam pohon bronkial atau jarang pertumbuhan organisme membentuk gas.
Laboratorium Studi
Dibesarkan penanda inflamasi (tinggi LED , CRP ) adalah biasa tapi tidak spesifik. Pemeriksaan dahak adalah penting dalam infeksi paru dan di sini sering mengungkapkan flora campuran. Transtracheal dari Transbronchial (melalui bronkoskopi) aspirasi juga dapat dibudidayakan. Serat optik bronkoskopi sering dilakukan untuk mengecualikan lesi obstruktif, tetapi juga membantu dalam drainase bronkial nanah.
 Manajemen
Broadspectrum antibiotik untuk menutupi flora campuran adalah andalan pengobatan. fisioterapi paru dan drainase postural juga penting. prosedur bedah yang diperlukan pada pasien selektif untuk drainase atau reseksi paru.
Komplikasi
Jarang sekarang tetapi termasuk penyebaran infeksi ke segmen paru lain, bronkiektasis , empiema , dan bakteremia dengan metastasis infeksi seperti abses otak  .
Prognosis
Sebagian besar kasus merespon antibiotik dan prognosis biasanya baik kecuali ada kondisi yang mendasarinya melemahkan. Kematian dari abses paru-paru saja adalah sekitar 5% dan meningkatkan.
Lihat pula
§  Lain infeksi paru-paru kronis
§  Empiema
§  Abses
Referensi
1.    Bartlett JG, SM Finegold (1972). "Infeksi pleuropulmonary anaerobik".. Pengobatan (Baltimore) 51 (6): 413-50
2.    "Pneumonia dan Infeksi paru lain: Abses Paru, Medscape" . Diarsipkan dari aslinya pada . Diakses 2007-06-20.
3.    Bartlett JG (2005). "Peran bakteri anaerob dalam abses paru-paru". Clin. Menginfeksi. Dis:. 40 (7) 923-5.
4.    Hirshberg B, Sklair-Levi M, Nir-Paz R, Ben-Sira L, V Krivoruk, Kramer MR (1999). "Faktor memprediksi kematian pasien dengan abses paru-paru.":. Chest 115 (3) 746-50.
5.    Moreira JDA S, jde Camargo J, Felicetti JC, PR Goldenfun, Moreira AL, Porto Nda S (2006). "Abses Paru: analisis 252 kasus didiagnosis berturut-turut antara 1968 dan 2004":. Jornal Brasileiro de pneumologia publicaça̋o oficial da Sociedade Brasileira de Pneumologia e Tisilogia 32 (2): 136-43. 

 Lanjut

kan Download Laporan Pendahuluan Clik


Enhanced by Zemanta

Wednesday, February 13, 2013

download buku Brunner dan Suddarth, 2002

download buku Brunner dan Suddarth, 2002  Clik disini

Laporan Pendahuluan Exema ((download buku Brunner dan Suddarth, 2002)


Laporan Pendahuluan Exema

I.                    Definisi
Merupakan reaksi inflamasi kulit terhadap unsur – unsur fisik, kimia dan biologi (download buku (Brunner dan Suddarth, 2002))

II.                  Etiologi
1.       Zat kimia, protein, bakteri, dan fungus
2.       Alergi terhadap debu, serbuk sari tanaman / bulu hewan
3.        Alergi / toleransi terhadap makanan tertentu
4.        Pemakaian kosmetik dan perhiasan imitasi ( bahan kimia lainnya )
5.       Virus dan infeksi lain

III.                Patofisiologi
Dermatitis merupakan reaksi alergi tipe 4 yakni respon lambat tipe tuberculin yang bersifat cell mediated reaksi spesifik memerlukan beberapa jam mencapai maksimum. Klinis biasanya baru tampak respon sesudah 24 – 48 jam. Pada reaksi antara antigen dan antibody terjadi pembebasan berbagai mediator farmakologik. Misalnya histamine, serotonin, bradikinin, asetikoline, heparin, dan anafilaktosin

IV.                Manifestasi Klinik
gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal. Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki. Namun tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul didaerah lain. Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit putih daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi coklat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, dermatitis akan mempengaruhi pigmen kulit, sehingga daerah dermatitis akan tampak lebih terang atau lebih gelap.
Subjektif pada tanda-tanda radang akut, terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor ). Selain itu juga terdapat kenaikan suhu ( kalor ), kemerahan ( rubor ), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit ( fungsiolesa ).

Laporan Pendahuluan Basalioma


Laporan Pendahuluan Basalioma
     
 I.        Definsi
        ·         Basalioma adalah suatu tumor ganas kulit (kanker) yang berasal dari pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit (Graham, R, 2005).
  ·         Basalioma adalah merupakan tumor ganas yang berasal dari sel lapisan basal epidermis, bersifat invasif, destruktif lokal dan sangat jarang bermetastasis (Nila, 2005).
  ·         Basalioma adalah merupakan kanker kulit yang timbul dari lapisan sel basal epidermis atau folikel rambut ; yang paling umum dan jarang bermetastasis ; kekambuhan umum terjadi (Brunner and Suddarth, 2000).

Basal cell carcinoma in 75-year-old man (Photo credit: Wikipedia)
 
  II.        Etiologi
Lebih dari 90 % penyebab basalioma yaitu terpapar sinar matahari atau penyinaran ultraviolet lainnya. Paling sering muncul pada usia diatas 40 tahun. Faktor resiko lainnya adalah :
a.    Faktor genetik (sering terjadi pada kulit terang, mata biru atau hijau dan rambut pirang atau merah).
b.    Pemaparan sinar X yang berlebihan.

Mau PPT Basalioma clik disini