Sunday, March 3, 2013

Luka bakar

Luka bakar




 A.  Pengertian
Luka bakar yaitu luka yang disebabkan oleh suhu tinggi, dan disebabkan banyak faktor, yaitu fisik seperti api, air panas, listrik seperti kabel listrik yang mengelupas, petir, atau bahan kimia seperti asam atau basa kuat dan injury pada jaringan yang disebabkan oleh suhu panas (thermal), kimia, elektrik, dan radiasi.
B.     Etiologi
·    Thermal; air panas, api, panas permukaan
·    Kimia; asam, alkali dan lainnya
·    Radiasi; terapi dan sinar ultraviolet
·    Elektrik

Luka bakar dikategorikan menurut mekanisme injurinya meliputi :
·  Luka Bakar Thermal
Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya.
·  Luka Bakar Kimia
Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan banyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak dengan zat-zat pembersih yang sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang industri, pertanian dan militer. Lebih dari 25.000 produk zat kimia diketahui dapat menyebabkan luka bakar kimia.
 
·  Luka Bakar Radiasi
Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi.

·  Luka Bakar Elektrik
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai mengenai tubuh.

   Ø   Pembagian Jenis Luka Bakar
           Luka bakar kulit dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu luka bakar derajat satu, luka bakar derajat dua dan luka bakar derajat tiga.
¨      Luka bakar derajat satu
      Luka bakar derajat satu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Paling ringan, luka terbatas pada lapisan kulit paling luar.
2.    Berwarna kemerahan pada kulit, terasa nyeri, sedikit bengkak, kulit kering tetapi tidak ada lepuh. Kulit di area yang terkena biasanya berubah pucat jika ditekan. Bisa sembuh sendiri dalam waktu 5-10 hari.
¨      Luka bakar derajat dua
   Luka bakar derajat dua mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Kerusakan kulit meliputi kulit paling luar (epidermis) dan sebagian kulit bagian dalam (dermis).
2.    Biasanya reaksi radang lebih berat, kulit tampak berair disertai lepuh (gelembung berisi cairan). Permukaan area luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi dari kulit normal.
3.    Waktu penyembuhan. Luka bakar derajat dua yang dangkal dapat sembuh sendiri dalam waktu 10-14 hari. Pada luka bakar derajat dua yang dalam, yaitu bila folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea terkena meski hanya sebagian kecil. Penyembuhannya lebih lama, bisa mencapai satu bulan.
¨      Luka bakar derajat tiga
Luka bakar derajat tiga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Luka bakar ini Merupakan yang paling berat dan mengenai seluruh lapisan kulit hingga jaringan di bawahnya.
2.    Pada kulit tidak ada lagi lepuh dan tidak terasa nyeri karena ujung syaraf rusak. Area kulit yang terkena berwarna abu-abu dan pucat, letaknya lebih rendah daripada kulit normal. Folikel rambut, kelenjar keringat dan sebasea ikut rusak.
         Penyembuhan tergantung tingkat keparahan. Pada kasus yang parah, bisa dilakukan transplantasi kulit untuk menggantikan kulit yang hilang. Tapi bila luka tersebut tidak terlalu parah, ada langkah-langkah pertolongan pertama sebelum pergi ke dokter.

   Ø   Perhitungan Luas Luka Bakar
       Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine atua rule of wallace yaitu:
1) Kepala dan leher    : 9%
2) Lengan masing-masing 9%   : 18%
3) Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
4) Tungkai maisng-masing 18%  : 36%
5) Genetalia/perineum    : 1%

 
C.   Patofisiologi















D.   Manifestasi Klinik
·    Riwayat terpaparnya
·    Lihat derajat luka bakar
·       Status pernapasan; tachypnea, tekanan nadi lemah, hipotensi, menurunnya  pengeluaran urine atau anuri.
·    Perubahan suhu tubuh dari demam ke hipotermi.

E.   Komplikasi
·    Syok hipovolemik
·    Kekurangan cairan dan elektrolit
·  Hypermetabolisme
·    Infeksi
·    Masalah pernapasan akut; injury inhalasi, aspirasi gastric, pneumonia bakteri,  edema.
·    Paru dan emboli
·    Sepsis pada luka
 
F.    Penatalaksanaan Medis
·    Mempertahankan jalan nafas
·    Terapi cairan; formula Parkland sering digunakan; pada anak 4 ml ringer laktat/kg berat badan/luas permukaan luka bakar, dalam 24 jam pertama setelah luka bakar.  Setengah jumlah cairan yang dihitung diberikan dalam 8 jam pertama setelah terjadinya cedera.  Setengah sisanya diberikan merata selama 16 jam berikutnya.  Pantau pengeluaran urin harus mencapai (1 ml/kg berat badan/jam).  Kemudian 24 jam kedua terapi cairan ringer laktat dengan dekstrosa 5%.  Terapi albumin dapat diberikan bila indikasi.

·    Lakukan kateterisasi untuk memantau urine autput (pengeluaran urine)
·    Antibiotik untuk mencegah infeksi
·    Perawatan luka harus steril
·    Terapi fisik

G.   Penatalaksanaan Keperawatan
a.   Pengkajian
·         Keterbatasan bergerak
·         Nyeri
·         Trauma
·         Kecemasan

 b.   Riwayat Kesehatan
     Ø   Keluhan Utama :
·         Pasien mengatakan nyeri pada luka bakar
·         Pasien mengeluh sangat sakit pada luka bakar
·         Pasien meringis dan mengatakan panas pada bagian luka bakar
·         Pasien tidak terlalu bicara

     Ø   Riwayat Kesehatan / Penyakit Sekarang
·         Luka bakar akibat minyak goreng

c.   Diagnosis Keperawatan
1.    Nyeri b.d cedera
2.    Kekurangn Volume cairan b.d kehilangan cairan yang tidak  normal
3.     Hipertermia b.d kecepatan metabolism yang meningkat
4.    Kerusakan integritas kulit b.d psikogenik

Diagnosis keperawatan
NOC
NIC
1.  Nyeri b.d  agens cedera fisik
Tingkat kenyamanan : perasaan senang secara fisik dan psikologis
Perilaku mengendalikan nyeri : tindakan seseorang untuk mengendalikan nyeri
Tingkat nyeri : jumlah nyeri yang dilaporkan atau ditunjukkan
 Pemberian analgesik : pengunaan agens – agens farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri
 Penatalaksanaan nyeri : meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang  dapat diterima oleh pasien
 Bantuan analgesik yang  dikendalikan oleh pasien : memudahkan pengendalian pasien pada pemberian dan pengaturan analgesik

2.  kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang tidak normal
Keseimbangan elektrolit dan asam-basa : keseimbangan elektrolit dan nonelektrolit dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Keseimbangan cairan : keseimbangan air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Hidrasi : jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
  Pengelolaan elektrolit : peningkatan keseimbangan elektrolit dan pencegahan komplikasi akibat dari kadar elekrolit serum yang tidak normal atau di luar harapan
  Pengelolaan cairan : peningkatan keseimbangan cairan dan pencegahan akibat dari kadar cairan yang tidak normal atau di luar harapan
  Pemantauan cairan : pengumpulan dan analisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan

 


3.  Hipertermia b.d kecepatan metabolism yang meningkat









4.  Integritas kulit b.d pengobatan







5.  Gangguan citra tubuh b.d biofisik luka bakar
Termoregulasi: keseimbangan diantara produksi panas, peningkatan panas, dan kehilangan panas
Termoregulasi neonatus : keseimbangan antara produksi panas, peningkatan panas, dan kehilangan panas selama periode neonatus







Pengendalian resiko : tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman kesehatan yang actual, personl, dan yang dapat dimodifikasi
Perfusi jaringan : tingkat mengalirnya darah pada pembuluh darah yang kecil pada ekstremitas dan mempertahankan fungsi jaringan

Citra tubuh : persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungus tubuh sendiri
Harga diri : penyesuaian diri dari harga diri

Pengobatan demam : pengelolaan pasien dengan hipertermia yang disebabkan oleh faktor – faktor yang bukan dari lingkungan
Kewaspadaan hipertermia maIigna : pencegahan atau penurunan respons hipermetabolik terhadap obat – obat farmakologis yang digunakan selama pembedahan
Regulasi suhu : mencapai dan/atau mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal



Pengelolaan penekanan : meminimalkan penekanan pada bagian – bagian tubuh
Surveilans kulit : pengumpulan dan analisis data pasien untuk mempertahankan integritas kulit dan membran mukosa




Pencapaian citra tubuh : peningkatan kesadaran pasien dan ketidaksadaran persepsi dan tingkah laku terhadap tubuh pasien



No comments:

Post a Comment